Minggu, 05 September 2010

Pembuktian Perpindahan Kalor Secara Konduksi

Sudah dijelaskan di depan bahwa konduksi merupakan perpindahan kalor yang tejadi dimana energi kalornya berpindah sedangkan zat perantaranya tidak bergerak.
Sebagai contoh yaitu : Andi ingin memberikan buku kepada Rahmat, tetapi dia tidak boleh berdiri dari tempat duduk, sehingga Andi harus mengoper2 bukunya melalui Budi, lalu Budi mengopernya ke Bagas, baru kemudian Bagas memberikannya kepada Rahmat.
Buku tersebut tetap sampai ke Rahmat tanpa Andi perlu untuk beranjak dari tempat duduknya. Hal ini yang dimaksud dengan perpindahan kalor secara Konduksi. Kalor berpindah tanpa zat penghantarnya bergerak.
Perpindahan kalor dengan cara konduksi biasa terjadi pada jenis zat penghantar yang berbentuk padat, seperti besi. Sebatang besi yang dipanaskan dengan lilin kemudian dipegang pada ujung yang lain, pasti lama kelamaan ujung besi yang kamu pegang juga terasa panas, hal tersebut karena secara otomatis kalor mengalir dari nyala lilin (suhu tinggi) menuju bagian logam tersebut (suhu rendah). Walaupun hanya salah satu bagian logam yang bersentuhan dengan nyala api, semua bagian logam tersebut akan kepanasan juga. Tangan dapat merasakan panas logam, karena kalor mengalir dari logam (suhu tinggi) menuju tanganmu (suhu rendah).



Percobaan Perpindahan kalor secara Konduksi

I. Tujuan : Menunjukkan perbedaan daya hantar kalor berbagai zat padat melalui proses konduksi.
II. Alat dan bahan :
1. kawat/ batang alumunium tipis
2. kawat/batang besi/ seng tipis
3. kawat/batang tembaga tipis
4. lilin parafin/ malam tawon
5. balok kayu sebagai penyanggah
6. lilin/ spiritus
7. korek api
III. Langkah Kerja :
1. mengambil tiga batang logam yang berbeda, memberikan bulatan lilin paraffin atau malam tawon pada ujung masing-masing batang.
2. meletakkan tiga batang logam berlilin tadi dengan ujung tanpa lilin diikat menjadi satu kesatuan di atas balok kayu yang tersedia.
3. memanasi ujung batang yang terikat dengan pemanas.
4. mengamati kondisi bulatan lilin pada ujung lainnya,mencatat hasil pengamatan.






Gambar Percobaan Konduksi




IV. Hasil Pengamatan

No Nama batang Urutan malam tawon yang duluan meleleh
1 Besi 3
2 Alumunium 2
3 Tembaga 1

V. Kesimpulan
1. Kawat alumunium, besi, dan tembaga menerima jumlah kalor yang sama dari api lilin tetapi daya hantar kalor ketiganya berbeda.
2. Perpindahan kalor secra konduksi dapat terjadi dalam 2 proses berikut :
a. Pemanasan pada ujung zat menyebabkan partikel-partikel pada ujung itu bergetar lebih cepat dan suhunya naik, atau energi kinetiknya bertambah. Partike-partikel yang energi kinetiknya lebih besar ini memberikan sebagian energi kinetic kepada partikel tetangganya melalui tumbukan sehingga partikel-partikel ini memiliki energi kinetic lebih besar. Demikian pemberian energi kinetik ke tetangganya terus sampai mencapai ujung yang dingin (tidak dipanasi). Proses perpindahan kalor seperti ini berlangsung lambat karena untuk memindahkan lebih banyak kalor dibutuhkan beda
suhu yang tinggi di antara kedua ujung.
b. Dalam logam, kalor dipindahkan melalui elektron- elektron bebas yang terdapat dalam struktur atom logam. Di tempat yang dipanaskan, energi elektron-elektron bertambah besar. Oleh karena elektron bebas mudah berpindah, pertambahan energi ini dengan cepat dapat diberikan ke elektron-elektron lain yang letaknya berjauhan melalui tumbukan. Dengan cara ini
kalor berpindah lebih cepat. Semua kawat yang dipakai dalam praktikum ini memindahkan kalor dengan cara ini.
3. Berdasarkan percobaan ini maka kawat tembaga,besi, dan alumunium merupakan konduktor karena dapat dengan mudah menghantarkan kalor.

Tidak ada komentar: