Jumat, 29 Oktober 2010

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

A. Pengertian Pencernaan
Di dalam sistem pencernaan makanan terjadi proses pencernaan makanan. Proses pencernaan makanan adalah proses pemecahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana sehingga siap diserap oleh tubuh. proses pencernaan makanan dapat berlangsung secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan makanan secara mekanis dilakukan oleh gigi didalam mulut, dan secara kimiawi oleh enzim-enzim yang dihasilkan oleh saluran pencernaan. Enzim yang berperan membantu proses pemecahan bahan makanan juga dihasilkan oleh hati dan pangkreas.
Berikut ini, dijelaskan saluran pencernaan makanan secara berurtan dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar.
B. Bagian-bagian Saluran Pencernaan
1.Mulut
Pada rongga mulut ini, makanan mulai dicerna baik secara kimiawi maupun mekanis. Di rongga mulut ini terdapat alat-alat yang membantu berlangsungnya kedua macam pencernaan tersebut, seperti gigi, lidah, dan kelenjar air liur atau kelenjar ludah.
Gigi mulai tumbuh pada bayi berumur kira-kira 6-7 bulan sampai 26 bulan. Gigi pada anak disebut gigi susu atau gigi sulung. Setelah berusia 6-14 tahun gigi susu ini tanggal satu per satu dan digantikan dengan gigi tetap. Gigi tersusun terderet dan terletak pada rahang atas dan rahang bawah. Semua gigi susu berjumlah 20 buah terdiri dari gigi seri berjumlah 8 = ( 2 x 4) buah, gigi taring berjumlah 4 =[2 x ( 1 + 1)] buah, dan gigi geraham depan berjumlah 8 [ 2 x ( 2 + 2)] buah.
Gigi orang dewasa disebut gigi tetap yang berjemlah 32 buah terdiri dari terdiri dari gigi seri berjumlah 8 = (2 x 4) buah, gigi taring berjumlah 4 = [ 2 x (1 + 1)] buah, gigi geraham depan berjumlah 8 = [2x(2 +2)] buah dan gigi geraham belakang berjumlah 12 = [2 x(3+3)] buah. Fungsi gigi sesuai dengan letaknya dan bentuknya. Gigi seri sebagai pemotong makanan, gigi taring sebagai pengoyak makanan, dan gigi geraham sebagai pengunyak makanan.
Lidah berguna untuk mengatur letak makanan dalam mulut dan mendorong makanan masuk ke dalam saluran selanjutnya. Selain itu lidah juga berfunfsi untuk mengecap makanan, membantu menelan dan membantu bersuara.
Ludah dihasilkan oleh 3 pasang kelenjar ludah, dialirkan melalui saluran ludah yang bermuara ke dalam rongga mulut. Kelenjar ludah tersebut adalah kelenjar ludah parotid(di dekat pelipis), kelenjar ludah rahang bawah dan kelenjar ludah bawah lidah. Ludah menghasilkan air, lendir, garam, dan enzim ptialin. Enzim ptialin berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula yaitu maltosa dan glukosa.
2.Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan merupakan saluran panjang yang tipis sebagai jalan makanan dari mulut menuju lambung. Panjang kerongkongan ± 20 cm dan lebarnya ± 2 cm. Kerongkongan dapat melakukan gerak melebar dan menyempit, bergelombang, meremas-remas, guna mendorong makanan masuk ke lambung. Gerak demikian, disebut gerak peristaltik. Di esofagus makanan tidak mengalami proses pencernaan.
3.Lambung (Ventrikulus)
Lambung atau vebtrikulus berupa suatu kantung yang terletak di dalam rongga perut sebelah kiri di bawah sekat rongga badan. Lambung terbagi menjadi tiga daerah. Kardiak adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan. Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat. Pilorus adalah bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus dua belas jari/ doudenum.
Dinding lambung tersusun dari tiga lapisan otot, yaitu otot melingkar, memanjang, dan menyerong. Kontraksi dari ketiga macam lapisan otot tersebut mengakibatkan gerak peristaltik (gerak menggelombang), sehingga makan di lambung diasuk-aduk.
Di lambung, makanan dicerna secara kimiawi. Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung asam lambung (HCl), pepsin, musin, dan renin. Asam lambung berperan sebagai pembunuhmikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil. Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan. Renin, merupakan enzim khusus yang hanya terdapat dalam mamalia, berperan mengubah kaseinogen menjadi kasein.
Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makan menjadi lembut seperti bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian pilorus mengatur pengeluaran kim sedikit demi sedikit ke dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah ke lambung akan relaksasi (mengendur) jika tersentuh kim yang sifatnya asam. Sebaliknya, otot pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika tersebtuh kim. Jadi, misalnya kim yang bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka sehingga makanan lewat. Karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus menutup. Makanan tersebut dicerna sehingga keasamannya menurun. Makanan yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka. Sehingga makanan yang asam dari lambung masuk. Jadi, makanan melewati pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna secara efektif. Setelah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali.
4.Usus Halus (Intestinum)
Usus halus merupakan saluran pencernaan terpanjang yang terdiri dari tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
Di dalam dinding usus dua belas jari terdapat muara saluran bersama dari kantong empedu dan pankreas. Kantung empedu berisi empedu yang dihasilkan oleh hati dan berguna untuk mengemulsikan lemak. Contoh, peristiwa emulsi ialah, jika kita memasukkan minyak ke dalam air kemudian kita mengocoknya maka akan terbentuk emulsi minyak. Empedu berwarna kehijauan dan berasa sangat pahit.
Pankreas terletak dekat lambung menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim amilase, tripsinogen, dan lipase. Amilase berfungsi untuk mengubah zat tepung menjadi gula. Tripsinogen merupakan enzim in aktif yang harus diaktifkan terlebih dulu oleh enzim enterokinase yang dihasilkan oleh usus halus. Tripsinogen berubah menjadi tripsin yang aktif. Tripsin mengubah protein menjadi peptida dan asam amino. Sedang lipase mengubah lemak menjadi asam lemah dan gliserol.
Panjang usus kosong (jejunum) antara 1,5 samapai 1,75 m. Di dalam usus ini makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus. Getah usus yang dihasilkan mengandung lendir dan bermacam-macam enzim yang dapat memecahkan molekul makanan menjadi lebih sederhana. Di jejunum makanan menjadi bubur yang lumut dan encer.
Usus penyerapan (ileum) panjangnya antara 0,75 m sampai 3,5 m. Di usus ini terjadi penyerapan sari-sari makanan. Permukaan dinding ileum dipenuhi oleh jonjot-jonjot usus atau vili. Adanya jonjot usus mengakibatkan permukaan ileum menjadi semakin luas sehingga penyerapan makanan dapat berjalan dengan lancar. Penyerapan sari makanan oleh usus halus disebut absorsi.
Jenis makanan yang mengalami pencernaan ialah karbonhidrat, protein, dan lemak. Hasil akhir pencernaannya berturut-turut adalah glukosa, asam amino, serta asam lemak dan gliserol.sedangkan vitamin dan mineral tidak mengalami proses pencernaan. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral diserap oleh pembulu darah kapiler yang ada dalam vili. Bersama darah, sari makanan dialirkan menuju hati melalui pembulu darah (vena porta). Sebagian sari makanan disimpan dalam hati setelah diubah dalam bentuk lain. Sebagian sari makanan yang lain diedarkan ke seluruh sel tubuh melalui pembuluh darak balik hati (vena hepatika). Karena molekulnya cukup besar, asam lemak dan gliserol diangkat melakui oembuluh kil yaitu pembuluh limfe atau pembuluh getah bening. Jdi lemak tidak diangkat melalui pembeluh darah. Selanjutnya pembuluh kil akan bergabung dengan pembuluh kil lainnya dan akibatnya bermuara pada pembuluh darah.
Proses penyerapan makanan umumnya dimulai di usus halus kemudian di kolon terjadi reabsorsi air. Namun ada juga proses penyerapan yang dimulai sejak di lambung misalnya obatk sakit kepala. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa obat sakit kepala itu muncul khasiatnya segera setelah diminum.
5. Usus Besar (Kolon)
Kolon merupakan kelanjutan dari usus halus. Panjang usus besar lebih kurang 1 meter. Usus besar terdiri dari bagian usus naik, bagian mendatar, dan bagian menurun. Batas antara usus halus dengan usus besar disebut usus buntu.
Usus besar memiliki tambahan usus yang disebut umbai cacing (apendiks) yang terletak dari bagian ujung usus buntu. Peradangan pada umbai cacing disebut apendisitis. Belum diketahui fungsi umbai cacing ini secara pasti. Orang yang dihilangkan umbai cacingnya tidak mengalami gangguan pencernaan.
Fungsi utama usus besar adalah mengatur kadar air sisa makanan. Jika kadar air yang terkandung dalam sisa makanan berlebihan akan diserap oleh usus besar. Sebaliknya, jika sisa makanan kekurangan air, akan ditambah air. Di dalam usus besar terdapat bakteri pembusuk Escherichia coli yang membusukkan sisa-sisa makanan menjadi feses. Pembusukkan mengakibatkan feses menjadi lunak dan mudah dikeluarkan.
Bakteri Escherichia coli adalah bakteri yang hidup di kolon. Pada umumnya tidak mengganggu kesehatan manusia, bahkan ada yang menghasilakan vitamin K dam asam amino tertentu. Bakteri ini hidup secara simbiosis mutualisme dengan manusia. Sisa makanan yang berserat tidak dapat atau sulit dibusukkan oleh bakteri pembusuk. Adanya sisa makanan yang berserat memudahkan buang air besar.
Bagian akhir usus besar yang panjangnya kurang 15 cm disebut rektum. Di rektum tidak lagi terjadi penyerapan air. Rektum bermuara pada anus.
6.Anus
Anus mempunyai dua otot, yaitu otot tak sadar pada bagian internal dan otot sadar pada bagian eksternal. Feses yang menyentuh dinding rektum akan merangsang relaksasi membuang air besar. Pada saat yang bersamaan secara sadar (atas keinginan sendiri) akan terjadi kontraksi (mengerut) pada otot sadar, sehingga kita bisa menahan untuk membuang air besar. Jika kita menahan refleks pengeluaran ini, maka refleks itu akan hilang dalam beberapa menit, dan baru timbul lagi beberapa jam kemudian. Mekanisme inilah yang mengakibatkan kita dapat menahan membuang air besar jika keadaannya tidak memungkinkan.

Tidak ada komentar: